Kamis, 27 November 2014

Kepergianmu

Sahabat. . .
Di pagi yang dingin ini
Kau memberi sebuah kabar
Kabar yang sangat menyedihkan

          Andai kau tak pergi
          Andai kau masih di sini
          Pada saat ini. . .

Tapi itu takkan mungkin
Kini. . .
Tiada lagi canda
Tiada lagi tawa
Senyum kegembiraan
yang selalu tersirat di wajahmu

          Kau kan selalu kukenang
          Sahabat. . .
          Kau lah kawan terbaikku
          Dalam sepanjang masa

I will not forget you my best friend ^_^


Satu lagi tulisan yang aku temukan dalam buku kecil penuh kenangan ini. . .
Iya, tulisan ini untuk seorang sahabat yang kala itu akan pergi ke Banjar untuk melanjutkan pendidikan. Dialah Pulkah. Hm, sedih sekali waktu itu. Ika pikir kita ga bisa ketemu lagi. Ika pikir Banjar itu terlalu jauh dan kau tak kan kembali lagi. :) 
Tapi ika senang, akhirnya dirimu kembali ke Berau, bahkan kini telah berumah tangga dan telah dikaruniai seorang putera yang tampan. :) Congratulation dear. . . ^_^
Pulkah, senang sekali bisa bertemu dirimu kembali. . . bisa becanda bareng. . . curhat-curhatan bareng. . . Masih ingat ga bagaimana pertama kali kita kenal di sekolah dulu???Awalnya karena kesalahpahaman yang akhirnya membuat kita kenal, dekat, dan semakin dekat. . . Ika juga masih ingat sapu tangan yang dirimu kasih waktu mau pergi ke Banjar. . . tapi maaf, sepertinya sapu tangan itu sudah terselip entah di mana karna ika juga sempat beberapa kali pindah rumah setelah itu. Tapi meski sapu tangan itu tak ada lagi, persahabatan kita mesti tetap terjalin kan??? ;)
Apa kabar Bunda Zidan sekarang??? belum sempat bertandang ke rumahmu ni. . . maaf ya. . . Semangat menyelesaikan skripsi juga yah say. . . Jadi mommy, istri, dan mahasiswa dalam waktu yang bersamaan itu memang tidak mudah. Tapi ika yakin kamu bisa menjalaninya dengan baik. . . Semangat sayang ^_^.

Miss you :*


Ika Novita Mulia dan Pulkah



Friends Forever

Begitu menyenangkan pabila di dekatmu
Banyak pengalaman dan petualangan yang telah kita lalui bersama

Sekarang. . .
Kau telah jauh dariku
Antara Berau dan Kendari (sementara)
Begitu menyedihkan
Serasa hati ini sepi

Selalu teringat saat-saat bersamamu
Canda, tawa, senang, bahagia
Sedih, tangis, curahatan hati, luka
Segalanya telah kita lalui bersama

Serasa telah hilang semangatku
Ingin semua terulang kembali
Hanya kerinduan yang tersisa

Aku sangat merindukanmu
Engkau takkan kulupa
Wahai sahabat sejatiku


Tulisan ini sudah lama banget tertulis di buku kecilku. . .
Baru nemu nie buku makanya baru sempat dipost dalam blog ini
Special for my best friend, Rasyidah
Tulisan ini ika buat pas dirimu berangkat untuk MTQ Nasional di Kendari. . . masih inget gak???
Meski ika ga pernah cerita tentang tulisan ini dan ga pernah ngungkapin secara frontal bagaimana bangganya ika akan dirimu, tapi cukuplah digambarkan dengan tulisan sederhana ini.
Sekarang kita sudah terpisah jauh banget ya. Dulunya ika pikir kita cuma bakal pisah sebentar lalu bisa bertumbuh dewasa bersama. Tapi pada kenyataannya kita benar-benar terpisah sejak lulus dari Masdrasah Tsanawiyah ya. . . Kita memilih sekolah yang berbeda dan pada akhirnya tempat kuliah kita pun sangat berjauhan, ika di Samarinda dan dirimu malah ke Jakarta sana. :)
Benar-benar merindukanmu Ida. . . Rindu panggilanmu untuk ika juga "Ikik" :D
Apakah kita masih bisa bertemu kembali??? setiap dirimu bertandang ke Berau, Ika malah berada di daerah lain, begitu pun sebaliknya. Kamu udah menjadi ibu sekarang Da, kalah ika. hehehe
Miss you Rasyidah. . . I still love you as your best friend :*
Jaga dirimu baik-baik ya di tanah Jawa sana. . . doaku selalu menyertaimu. . . ^_^ 

(dari kiri) Rizky Nindya Ramadlani, Ika Novita Mulia, dan Rasyidah
 

SAHABAT

Sahabat. . .
Aku selalu menantikan hadirmu
Kau selalu ada di saat suka maupun duka
Kau adalah teman yang setia

          Selalu siap disaat aku membutuhkan
          Selalu setia menampung segala curahan

Kau bagaikan bintang
yang selalu setia menemani bulan
Walau terkadang kau tampak meredup
karena terhalang oleh awan

          Sahabat. . .
          Tetaplah kau seperti ini
          Jangan pernah berubah
          Karna kau lah teman setiaku


This poem is special for my best friend since 2004 until now. . .
Rizky Nindya Ramadlani
Feels so miss you dear. . .
I found this poem from my old book in the box. . .
So surprise to found it. . .
I have written it when we would finished our study in Madrasah Tsanawiyah. . .  
Did you still remember all moments n time that we have spent together Riz???
I do hope that you still love me too as your best friend although the distance separate us now. . . 

Sincerely yours, Ika Novita Mulia 



(dari kiri) Rizky Nindya Ramadlani, Ika Novita Mulia, dan Rasyidah 

Persembahkan yang Terbaik untuk Dirimu

        Selalu melakukan kebaikan dan berbuat baik kepada sesama merupakan sebab terbesar dalam menolak musibah maupun kejahatan yang dilakukan manusia. Betapa banyak musibah yang gugur karena kebaikan yang dilakukan seseorang. Dan betapa banyak kesedihan menjadi kemudahan, keperluan yang terpenuhi, maupun anugerah yang melimpah karena tanaman kebaikan. Inilah ungkapan Muhammad bin Al-Hanafiyah ketika bertekad, bahwa orang yang melakukan kebaikan tidak akan terjatuh. Kalaulah terjatuh, ia tidak akan hancur. (Kitab Tanbuehul Mughtarrin : 815)

       Anas bin Malik r.a. berkata, Nabi SAW bersabda,
"Pencipta kebaikan yang bertakwa, yang memerangi kejelekan, dan fitnah, maupun yang menyebabkan kehancuran, mereka adalah ahli kebaikan di dunia, dan mereka adalah ahli kebaikan di  akhirat." (Ithaaful Mahrah, Ibnu Hajar Al Atsqalani : 815)

       Orang-orang yang senantiasa menanam kebaikan untuk orang lain, mereka adalah ahli kebaikan dari Tuhan seluruh manusia! "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahmaan [55] : 60). Ahli kebaikan di akhirat adalah mereka yang Allah berikan pakaian, makan, minum, dan kekayaan.

       Ibnu Mas'ud berkata,
"Manusia kelak akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang, dalam keadaan haus, dan dalam keadaan lelah. Barangsiapa memberikan pakaian karena Allah, maka Allah akan memberikan pakaian kepadanya. Barangsiapa yang memberi makan karena Allah, maka Allah akan memberikan makanan kepadanya. Barangsiapa yang memberi minum karena Allah, maka Allah akan memberikan minum kepadanya. Barangsiapa yang bekerja karena Allah, maka Allah akan memberikan kekayaan." (Qadha 'ul Hawa'ij, Ibnu Abi Dunya : 14)

       Ali bin Abi Thalib bersumpah dengan kalimat-kalimat indah. Beliau mengucapkan,
"Demi yang dapat mendengar bisikan suara dan rahasia. Tidaklah salah seorang di antara kalian membuat hati saudaranya bahagia, kecuali Allah akan menjadikan kebahagiaan itu kelembutan (pertolongan). Maka apabila datang musibah, maka kelembutan itu akan mengalirkan musibah seperti air yang sangat cepat, sehingga hilang musibah tersebut seperti unta liar yang berlari kencang. (Al Mustathraf: 521)

       Kebaikan paling agung adalah berbuat baik pada anak yatim. Entah itu dengan melindungi dan mendidik mereka, mengurus kemaslahatan mereka, murah hati, mengasihi dan menyayangi mereka. 

       Abu Darda r.a. berkata, Rasulullah SAW bertanya,
"Apakah kamu suka hatimu menjadi lembut dan terpenuhi keperluanmu? Maka kasihanilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan dari masakanmu, niscaya hatimu menjadi lembut dan terpenuhi hajatmu." (Tanbiehul Ghafilin bi Ahaadits Sayyyidil Anbiya wal Mursalin, Samarqandi: 189)

       Tulisan tersebut saya kutip dari buku La Tahzan for Women yang tertuang pada halaman 101-103. . . semoga bermanfaat untuk kita. ^_^

       Fastabiqul Khairat. . . marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan. . . karena selain kebaikan itu dapat menentramkan hati, menghindarkan diri dari bencana, juga dapat menambah pundi-pundi pahala kita sebagai bekal untuk di akhirat kelak. . .  Persembahkanlah yang terbaik untuk dirimu. . . yang menjadi penentu dan penggerak kan diri sendiri, oleh karena itu jangan sia-siakan waktu yang kita miliki sehingga diri ini masuk ke dalam golongan orang yang merugi. Suatu Kebaikan selain diri ini yang merasakan, namun orang-orang di sekitar kita pun dapat merasakan percikan dari kebaikan itu. . . hidup kan lebih terasa indah dan menyenangkan bukan???

^_^

Inginku Meneladaninya ^_^

Sudah lama. . . entah berapa lama diri ini begitu mengagumi keempat wanita muslimah yang suppeeeeeerrrrr ini. . .
Ia. . . Empat ummi inspirasi dalam hidup. . .
Empat ummi tauladan. . .
Dan empat ummi yang patut kita cemburui karna keberadaannya di dunia ini. . . iyya, cemburu untuk dapat menyerupai beliau baik dalam keseharian maupun peribadatannya kepada Allah SWT. . .
Keempat wanita muslimah serta ummi tauladan ini ialah
Siti khadijah r.a. binti Khuwailid
Aisyah, r.a. binti Abu Bakar
Siti Fatimah binti Rasulullah Muhammad SAW, dan
Al-Khansa binti Amru (ibunda para syuhada)

Ummahatul mukminin... Siti Khadijah r.a. begitu hormat dan taat terhadap suaminya. Rasulullah pun merasakan kenyamanan sebagai seorang suami dan kepala rumah tangga.
Aku ingin mencintai seperti Siti Khadijah, agar dapat kuberjuang di jalanMu dan mendukung perjuangan kekasih hatiMu seperti Siti Khadijah yg mendukung jalan dakwah Rasulullah...

Ummul mukminin... Aisyah r.a. binti Abu Bakar merupakan seorang yang selalu siap memberi dorongan dan motivasi kepada suami tercinta (Rasulullah SAW) di tengah beratnya medan dakwah dan permusuhan dari kaumnya. Aisyah juga tampil menjadi seorang penuntut ilmu yang senantiasa belajar dalam madrasah nubuwwah, beliau menimba ilmu langsung dari sumbernya. Beliau termasuk dalam catatan orang-orang yang banyak meriwayatkan hadits dan memiliki keunggulan dalam berbagai cabang ilmu, di antaranya ilmu fikih, kesehatan, dan syair Arab.
Aku ingin seperti Aisyah. . . yang shalehah, cerdas, dan begitu setia berada di samping suaminya. . . Aku pun ingin mencemburui seperti Aisyah. Cemburu yang tertata, namun tetap indah dirasa bersama. . . seperti apa itu??? :)

Sayyidah Fatimah Az Zahra biti Rasulullah Muhammad SAW merupakan sosok wanita tauladan yang menempati posisi sebagai penghulu semua perempuan ahli surga atau penghulu semua isteri orang-orang yang beriman. Beliau pun sangat dipandang bukan hanya karena berasal dari keturunan Rasulullah, melainkan karena keimanan dan kearifan perilaku yang ia miliki. Ia adalah contoh manusia teladan, seorang istri dan ibu yang penuh pengorbanan. Ia adalah contoh manusia sempurna yang seluruh wujudnya penuh dengan cinta, iman, dan makrifah. Cinta yang dimiliki oleh Siti Fatimah pun merupakan cinta yang suci kepada suaminya Ali bin Abi Thalib. Fatimah mampu menjaga cinta itu tetap suci dan pada akhirnya Sang Maha Pemilik Hati memberikan cintanya menjadi halal kepada ia yang benar-benar dicinta. 
Aku ingin seperti Siti Fatimah yang mampu menjaga kesucian cintanya, agar dapat kuhadiahkan rasa ini kepada ia yang benar-benar dituliskan bersamaku. Aku ingin menjadi seperti Siti Fatimah yang mampu menjadi tauladan bukan hanya bagi anak-anaknya, namun juga bagi seluruh manusia, terkhusus para wanita sejak zaman kehidupannya hingga sekarang.

Al-Khansa Binti Amru atau yang biasa dikenal sebagai Ibunda Para Syuhada merupakan  wanita penyabar, pandai bersyair, dan dapat membimbing keempat puteranya dalam beribadah kepada Allah sehingga pada akhirnya keempat putera tersebut menjadi para syuhada karena berjuang di jalan Allah. 
Aku ingin seperti Al-Khansa, agar dapat kutuangkan segala rasa, pikiran, dan kritikku dalam syair yang indah bukan hanya karena wujudnya, melainkan karena manfaat akan keberadaan syair itu pada akhirnya. Aku ingin seperti Al-Khansa yang dapat menjadi pembimbing bagi putera-puteriku maupun bagi anak-anak didikku, agar dapat kutuntun mereka berjalan tepat di jalanMu dan dapat berjuang membela agama Islam kelak.

Keempat wanita tauladan inilah yang menjadi inspirasiku untuk selalu memperbaiki ruhiyah dan diri ini agar semakin mendekatkan diri pada Sang Khalik, Raja dari segala Raja, pemilik alam semesta Allah SWT. . . Semoga keutamaan dan ketauladanan dari keempat wanita ini dapat menyinari dan merasuk dalam raga ini. . . Aamiin ya Rabbal 'alamiin. . .

^_^

Siklus Menstruasi Dipengaruhi oleh Unsur Kedekatan Emosional

       Tertarik untuk menulis tentang menstruasi setelah perbincangan ringan dengan seorang sahabat kemarin yang siklusnya bersamaan dengan saya. Menyenangkan juga memiliki sahabat yang bukan hanya memiliki kedekatan secara emosional, kesamaan pemikiran, dan ternyata siklus kami pun bersamaan. ya hanya berselang 1-2 hari setelah saya. Awalnya kami mengira itu hal yang biasa saja, namun setelah saya mengingat-ingat kembali ternyata hal ini pun pernah terjadi ketika saya berada di bangku Madrasah Tsanawiyah. Saat itu saya pun mempunyai seorang sahabat yang di mana ada dia, di situ pun ada saya. Pernah suatu ketika saat waktunya shalat dzuhur berjamaah di sekolah, kami pun sama-sama tak shalat sehingga ada seorang guru yang berkata, " ke mana-mana selalu bersama, eh kok gak shalatnya juga barengan?" kami hanya dapat tersenyum ke pada guru tersebut.

       Saya memang tak ahli dalam ilmu biologi atau pun pelajaran IPA lainnya, oleh karena itu saya hanya akan menulis mengenai hal-hal yang saya alami dan sedikit pengetahuan yang saya ketahui. Menstruasi atau haid merupakan perubahan fisiologis yang terjadi pada wanita yang ditandai dengan keluarnya cairan merah (darah) pada dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang keluar melalui vagina. (http://www.menstruasi.org/)

       Sekarang kita beralih ke siklus menstruasi. Sering dengar istilah "telat datang bulan"??? nah, telat atau tidaknya datang bulan itu kan bergantung siklusnya. Kalau biasanya di tanggal 15/16 lalu berubah menjadi tanggal 20, itu pun bisa dikatakan telat. Namun bisa juga sebaliknya, yaitu ketika mendahului tanggal yang biasanya. Nah, ada banyak penyebab telatnya datang bulan itu, di antaranya pengaruh stres, terlalu lelah, sakit, perubahan pola hidup, konsumsi obat, kegemukan, terlalu kurus, salah hitung, pra menopause, menopause, dan hamil.

       Lalu apa hubungannya antara siklus menstruasi dan kedekatan emosional??? Di sini saya merujuk pada apa yang pernah saya alami sebagai seorang wanita yang bisa dikatakan memiliki kedekatan secara emosional dengan sahabat saya sebagai sesama wanita. Mungkin akan jarang terjadi atau bahkan hanya dialami oleh 1 dari 1000 wanita. Kedekatan emosional pun berpengaruh pada siklus ini, karena apa??? tidak jarang seseorang yang dekat dapat menghadapi suatu masalah yang sama, tingkat stres yang relatif sama, kelelahan akan aktivitas yang sama, serta pola makan yang sama. Beberapa hal tersebut dapat menjadi penyebab siklus menstruasi yang berdekatan. Hal ini pun terjadi pada diri saya dan dua orang sahabat. Wanita pertama adalah sahabat karib saya yang intens dekat selama duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah dan seorang lagi adalah wanita yang sangat dekat dengan saya selama berada di bangku perkuliahan. Mungkin

Jumat, 21 November 2014

Entah ini apa. . . aku pun masih berusaha untuk memahaminya. . .
tidak tahu kapan datangnya, tiba-tiba semua berubah begitu saja. . .
Aku sadar ini sudah bukan rasa yang biasa. . . terlalu cepat??? kurasa tidak juga. . . karna kita pun sudah kenal sebelumnya. . . tapi bisa jadi terlalu cepat karna pertemuan pun baru beberapa saat bukan???

Yang aku tahu, dia yang kau tulis sebelumnya bukan aku. . . dan dia yg sekarang pun mungkin bukan aku. . .
Yang aku tahu, seperti ada benteng baru yang kamu buat di antara kita, benar???
Yang aku tahu, aku hanya seorang kawan yang baru mengenalmu dan ingin terus mengenalmu (lagi).
Yang aku tahu, ini aku. . . yang tak seperti dia. . . bahkan jauh darinya. . .

Tapi aku sadar bagaimana seharusnya rasa ini kuperlakukan. . .
Aku sadar hakikatku sebagai seorang muslimah tak sepatutnya seperti ini dalam mengolah rasa. . .

Aku perlu bantuanmu. . .
Mengartikan apa sesungguhnya yang kurasa ini. . .
agar tak salah dalam kumelangkah. . .
Mungkin memang seharusnya benteng baru yang kamu bangun semakin dipertebal. . .
Atau mungkinkah ini kan menjadi KITA???

Sabtu, 08 November 2014

Al-Khansa binti Amru (Ibunda Para Syuhada)

Al-Khansa
Tumāḍir binti Amru bin al-Ḥarth bin al-Sharīd al-Sulamīyah (575-645) (Arab:تماضر بنت عمرو بن الحرث بن الشريد السُلمية) atau dikenal luas dengan nama al-Khansa (Arab:الخنساء) (dari bahasa Arab yang berarti 'kijang') adalah penyair Arab abad ketujuh. Al-Khansa terlahir dalam keluarga kaya di Najd pada tahun 575. Al-Khansa lahir dan besar di wilayah Najd (wilayah tengah dari Arab Saudi saat ini). Awalnya ia bersebrangan dengan Nabi Muhammad, tapi kemudian memeluk Islam.
Pada masanya, penyair wanita hanya menyairkan elegi tentang kematian dan melantunkan untuk suku dihadapan khalayak umum. Al-Khansa mendapatkan ketenaran dan pengakuan dari khalayak umum dengan elegi untuk saudara laki-lakinya, Sakhr dan Muawiyah yang tewas dalam pertempuran. Ia dikenal sebagai penyair wanita terbaik dalam literatur sastra Arab.
Pada tahun 612, saudara laki-lakinya terbunuh oleh anggota suku lain. Al-Khansa memaksa saudara laki-laki lainnya, Sakhr, menuntut balas atas kematian Muawiyah. Sakhr terluka dalam upaya balas dendam dan tewas karena lukannya setahun kemudian. Al-Khansa berkabung dengan kematian saudaranya dengan menuliskan syair dan memperoleh ketenaran untuk syair elegi kematian untuk saudaranya.
Ia bertemu dengan Nabi Muhammad pada tahun 629 dan memeluk Islam. Nabi Muhammad sangat terkesan dengan syair dari Al-Khansa.
Al-Khansa memiliki empat orang anak: Yazīd, Muʿāwiyah, ʿAmr, dan ʿAmrah, semuanya memeluk Islam. Ia memperoleh pengakuan ketika ia bersama keempat anaknya bertempur pada Pertempuran Qadisiyyah, dimana keempat anaknya tewas dalam pertempuran.
Ketika ia mendapatkan berita keempat anaknya tewas, orang lain menduga ia akan bersedih, tapi ia mengatakan, "Segala puji bagi Allah yang memberikanku kehormatan dengan kesyahidan anakku. Dan Aku berharap Tuhanku akan mempertemukanku kembali dengan anakku di surga dengan Rahmat-Nya." (Arab: الحمد لله الذي شرفني بقتلهم، وأرجو من ربي أن يجمعني بهم في مستقر رحمته)

Penyair Arab kontemporer al-Nābighah al-Dhubyānī mengatakan bahwa: "Al-Khansa adalah penyair terbaik dari kalangan Jin dan Manusia." (Arab: الخنساء أشعر الجن والإنس)
Referensi:
Ibn Qutaybahal-Shiʿr wa-al-shuʿarā’ (Beirut, 1964)
http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Khansa

Al-Khansa binti Amru
Al-Khansa terkenal dengan julukan; lbu para syuhada. Al-Khansa terlahir pada zaman jahiliyah dan tumbuh besar di tengah suku bangsa Arab yang mulia, yaitu Bani Mudhar. Sehingga banyak sifat mulia yang terdapat dalam diri Al-Khansa. la adalah seorang yang fasih, mulia, murah hati, tenang, pemberani, tegas, tidak kenal pura-pura, suka terus terang. Dan selain keutamaan itu, ia pun pandai bersyair. la terkenal dengan syair-syairnya yang berisi kenangan kepada orang-orang yang dikasihinya yang telah tiada mendahului ke alam baka. Terutama kepada kedua saudara lelakinya, yaitu Mu'awiyah dan Sakhr yang telah meninggal dunia.

Diriwayatkan bahwa ketika Adi bin Hatim dan saudarinya, Safanah binti Hatim datang ke Madinah dan menghadap Rasulullah SAW, maka berkata, "Ya Rasuluilah, dalam golongan kami ada orang yang paling pandai dalam bersyair, orang yang paling pemurah hati, dan orang yang paling pandai berkuda." Rasuluilah SAW bersabda, 'Siapakah mereka itu. Sebutkanlah namanya.' Adi menjawab, 'Adapun yang paling pandai bersyair adalah Umru'ul Qais bin Hujr, dan orang yang paling pemurah hati adalah Hatim Ath-Tha'i, ayahku. Dan yang paling pandai berkuda adalah Amru bin Ma'dikariba.' Rasuluilah SAW menukas, "Apa yang telah engkau katakan itu salah, wahai Adi. Orang yang paling pandai bersyair adalah Al-Khansa binti Amru, dan orang yang paling murah hati adalah Muhammad Rasulullah, dan orang yang paling pandai berkuda adalah Ali bin Abi Thalib.'

Jarir ra. pernah ditanya, Siapakah yang paling pandai bersyair? Jarir ra. menjawab, 'Kalau tidak ada Al-Khansa tentu aku.' Al-Khansa sangat sering bersyair tentang kedua saudaranya, sehingga hal itu pernah ditegur olah Umar bin Khattab ra. Umar ra. pernah bertanya kepada Khansa, 'Mengapa matamu bengkak-bengkak?' Khansa menjawab, 'Karena aku terlalu banyak menangis atas pejuang-pejuang Mudhar yang terdahulu." Umar berkata, 'Wahai Khansa, Mereka semua ahli neraka.' Sahut Khansa, 'Justru itulah yang membuat aku lebih kecewa dan sedih lagi. Dahulu aku menangisi Sakhr atas kehidupannya, sekarang aku menangisinya karena ia adalah ahli neraka.'

Al-Khansa menikah dengan Rawahah bin Abdul Aziz As Sulami. Dari pernikahan itu ia mendapatkan empat orang anak lelaki. Dan melalui pembinaan dan pendidikan tangan-tangannya, keempat anak lelakinya ini telah menjadi pahlawan-pahlawan Islam yang terkenal. Dan Khansa sendiri terkenal sebagai ibu dari para syuhada. Hal itu dikarenakan dorongannya terhadap keempat anak lelakinya yang telah gugur syahid di medan Qadisiyah. Sebelum peperangan dimulai, terjadilah perdebatan yang sengit di rumah Al-Khansa. Di antara keempat putranya telah terjadi perebutan kesempatan mengenai siapakah yang akan ikut berperang melawan tentara Persia, dan siapakah yang harus tinggal di rumah bersama ibunda mereka. Keempatnya saling tunjuk menunjuk kepada yang lainnya untuk tinggal di rumah. Masing-masing ingin turut berjuang melawan musuh fi sabilillah. Rupanya, pertengkaran mereka itu telah terdengar oleh ibunda mereka, Al-Khansa. Maka Al-Khansa telah mengumpulkan keempat anaknya, dan berkata,

'Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan. Kalian telah berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya kalian ini putra-putra dari seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama. Tidak pantas bagiku untuk mengkhianati bapakmu, atau membuat malu pamanmu, atau mencoreng arang di kening keluargamu. Jika kalian telah melihat perang, singsingkanlah lengan baju dan berangkatlah, majulah paling depan niscaya kalian akan mendapatkan pahala di akherat. Negeri keabadian. Wahai anakku, sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad itu Rasul Allah. lnilah kebenaran sejati, maka untuk itu berperanglah dan demi itu pula bertempurlah sampai mati. Wahai anakku, carilah maut niscaya dianugrahi hidup.'

Pemuda-pemuda itu pun keluar menuju medan perang. Mereka berjuang mati-matian melawan musuh, sehingga banyak musuh yang terbunuh di tangan mereka. Akhirnya nyawa mereka sendirilah yang tercabut dari tubuh-tubuh mereka. Ketika ibunda mereka, Al-Khansa, mendengar kematian anak-anaknya dan kesyahidan semuanya, sedikit pun ia tidak merasa sedih dan kaget. Bahkan ia telah berkata, 'Alhamdulillah yang telah memuliakanku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Allah segera memanggilku dan berkenan mempertemukan aku dengan putra-putraku dalam naungan Rahmat-Nya yang kokoh di surgaNya yang luas.' Al-Khansa telah meninggal dunia pada masa permulaan kekhalifahan Utsman bin Affan ra., yaitu pada tahun ke-24 Hijriyah.

Sumber: 
http://azharjaafar.blogspot.com/2008/08/al-khansa-binti-amru.html