Kamis, 27 November 2014

Persembahkan yang Terbaik untuk Dirimu

        Selalu melakukan kebaikan dan berbuat baik kepada sesama merupakan sebab terbesar dalam menolak musibah maupun kejahatan yang dilakukan manusia. Betapa banyak musibah yang gugur karena kebaikan yang dilakukan seseorang. Dan betapa banyak kesedihan menjadi kemudahan, keperluan yang terpenuhi, maupun anugerah yang melimpah karena tanaman kebaikan. Inilah ungkapan Muhammad bin Al-Hanafiyah ketika bertekad, bahwa orang yang melakukan kebaikan tidak akan terjatuh. Kalaulah terjatuh, ia tidak akan hancur. (Kitab Tanbuehul Mughtarrin : 815)

       Anas bin Malik r.a. berkata, Nabi SAW bersabda,
"Pencipta kebaikan yang bertakwa, yang memerangi kejelekan, dan fitnah, maupun yang menyebabkan kehancuran, mereka adalah ahli kebaikan di dunia, dan mereka adalah ahli kebaikan di  akhirat." (Ithaaful Mahrah, Ibnu Hajar Al Atsqalani : 815)

       Orang-orang yang senantiasa menanam kebaikan untuk orang lain, mereka adalah ahli kebaikan dari Tuhan seluruh manusia! "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." (QS. Ar-Rahmaan [55] : 60). Ahli kebaikan di akhirat adalah mereka yang Allah berikan pakaian, makan, minum, dan kekayaan.

       Ibnu Mas'ud berkata,
"Manusia kelak akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang, dalam keadaan haus, dan dalam keadaan lelah. Barangsiapa memberikan pakaian karena Allah, maka Allah akan memberikan pakaian kepadanya. Barangsiapa yang memberi makan karena Allah, maka Allah akan memberikan makanan kepadanya. Barangsiapa yang memberi minum karena Allah, maka Allah akan memberikan minum kepadanya. Barangsiapa yang bekerja karena Allah, maka Allah akan memberikan kekayaan." (Qadha 'ul Hawa'ij, Ibnu Abi Dunya : 14)

       Ali bin Abi Thalib bersumpah dengan kalimat-kalimat indah. Beliau mengucapkan,
"Demi yang dapat mendengar bisikan suara dan rahasia. Tidaklah salah seorang di antara kalian membuat hati saudaranya bahagia, kecuali Allah akan menjadikan kebahagiaan itu kelembutan (pertolongan). Maka apabila datang musibah, maka kelembutan itu akan mengalirkan musibah seperti air yang sangat cepat, sehingga hilang musibah tersebut seperti unta liar yang berlari kencang. (Al Mustathraf: 521)

       Kebaikan paling agung adalah berbuat baik pada anak yatim. Entah itu dengan melindungi dan mendidik mereka, mengurus kemaslahatan mereka, murah hati, mengasihi dan menyayangi mereka. 

       Abu Darda r.a. berkata, Rasulullah SAW bertanya,
"Apakah kamu suka hatimu menjadi lembut dan terpenuhi keperluanmu? Maka kasihanilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan dari masakanmu, niscaya hatimu menjadi lembut dan terpenuhi hajatmu." (Tanbiehul Ghafilin bi Ahaadits Sayyyidil Anbiya wal Mursalin, Samarqandi: 189)

       Tulisan tersebut saya kutip dari buku La Tahzan for Women yang tertuang pada halaman 101-103. . . semoga bermanfaat untuk kita. ^_^

       Fastabiqul Khairat. . . marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan. . . karena selain kebaikan itu dapat menentramkan hati, menghindarkan diri dari bencana, juga dapat menambah pundi-pundi pahala kita sebagai bekal untuk di akhirat kelak. . .  Persembahkanlah yang terbaik untuk dirimu. . . yang menjadi penentu dan penggerak kan diri sendiri, oleh karena itu jangan sia-siakan waktu yang kita miliki sehingga diri ini masuk ke dalam golongan orang yang merugi. Suatu Kebaikan selain diri ini yang merasakan, namun orang-orang di sekitar kita pun dapat merasakan percikan dari kebaikan itu. . . hidup kan lebih terasa indah dan menyenangkan bukan???

^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar